Macam-Macam Dan Karakteristik Abk (Anak Berkebutuhan Khusus)

Macam-macam dan Karakteristik ABK (Anak Berkebutuhan Khusus)-

A. Pengertian Anak dengan kebutuhan khusus. 

Macam-macam dan Karakteristik ABK (Anak Berkebutuhan Khusus)-Anak dengan kebutuhan khusus (ABK) yaitu anak yang secara signifikan (bermakna) mengalami kelainan/penyimpangan (phisik, mental-intelektual, social, emosional) dalam proses pertumbuhan/ perkembangannya dibandingkan dengan bawah umur lain seusianya sehingga mereka memerlukan pelayanan pendidikan khusus. Dengan demikian, meskipun seorang anak mengalami kelainan/ penyimpangan tertentu, tetapi kelainan/penyimpangan tersebut tidak signifikan sehingga mereka tidak memerlukan pelayanan pendidikan khusus, anak tersebut bukan termasuk anak dengan kebutuhan khusus. Ada majemuk jenis anak dengan kebutuhan khusus, tetapi khusus untuk keperluan pendidikan inklusi, anak dengan kebutuhan khusus akan dikelompokkan menjadi 9 jenis. Berdasarkan banyak sekali studi, ke 9 jenis ini paling sering dijumpai di sekolah-sekolah reguler. Jika di luar 9 jenis tersebut masih dijumpai di sekolah, maka guru sanggup berhubungan dengan pihak lain yang relevan untuk menanganinya, menyerupai bawah umur autis, anak korban narkoba, anak yang mempunyai penyakit kronis, dan lain-lain. Secara singkat masing-masing jenis kelainan dijelaskan sebagai berikut :
 Pengertian Anak dengan kebutuhan khusus Macam-macam dan Karakteristik ABK (Anak Berkebutuhan Khusus)
: 29 Kiat-kiat untuk Mendidik Karater Anak Agar menjadi yang kita harapkan dalam kitab tsalasun wasilah li ta'dib al abna

1. Tunanetra/anak yang mengalami gangguan penglihatan

Tunanetra yaitu anak yang mengalami gangguan daya penglihatannya, berupa kebutaan menyeluruh atau sebagian, dan walaupun telah diberi sumbangan dengan alat-alat bantu khusus masih tetap memerlukan pelayanan pendidikan khusus.

2. Tunarungu/anak yang mengalami gangguan pendengaran 

Tunarungu yaitu anak yang kehilangan seluruh atau sebagian daya pendengarannya sehingga tidak atau kurang bisa berkomunikasi secara verbal dan walaupun telah diberikan sumbangan dengan alat bantu dengar masih tetap memerlukan pelayanan pendidikan khusus.

3. Tunadaksa/mengalami kelainan angota tubuh/gerakan
Tunadaksa yaitu anak yang mengalami kelainan atau cacat yang menetap pada alat gerak (tulang, sendi, otot) sedemikian rupa sehingga memerlukan pelayanan pendidikan khusus.

4. Tunagrahita 
Tunagrahita (retardasi mental) yaitu anak yang secara positif mengalami kendala dan keterbelakangan perkembangan mental jauh di bawah rata-rata sedemikian rupa sehingga mengalami kesulitan dalam tugas-tugas akademik, komunikasi maupun sosial, dan jadinya memerlukan layanan pendidikan khusus.

5. Lamban berguru (slow learner) :
Lamban berguru (slow learner) yaitu anak yang mempunyai potensi intelektual sedikit di bawah normal tetapi belum termasuk tunagrahita. Dalam beberapa hal mengalami kendala atau keterlambatan berpikir, merespon rangsangan dan penyesuaian sosial, tetapi masih jauh lebih baik dibanding dengan yang tunagrahita, lebih lamban dibanding dengan yang normal, mereka butuh waktu yang lebih usang dan berulang-ulang untuk sanggup menuntaskan tugas-tugas akademik maupun non akademik, dan jadinya memerlukan pelayanan pendidikan khusus.

6. Anak yang mengalami kesulitan berguru spesifik
Anak yang berkesulitan berguru spesifik yaitu anak yang secara positif mengalami kesulitan dalam tugas-tugas akademik khusus (terutama dalam hal kemampuan membaca, menulis dan berhitung atau matematika), diduga disebabkan lantaran faktor disfungsi neugologis, bukan disebabkan lantaran factor inteligensi (inteligensinya normal bahkan ada yang di atas normal), sehingga memerlukan pelayanan pendidikan khusus. Anak berkesulitan berguru spesifik sanggup berupa kesulitan berguru membaca (disleksia), kesulitan berguru menulis (disgrafia), atau kesulitan berguru berhitung (diskalkulia), sedangkan mata pelajaran lain mereka tidak mengalami kesulitan yang signifikan (berarti).

7. Anak yang mengalami gangguan Komunikasi;
Anak yang mengalami gangguan komunikasi yaitu anak yang mengalami kelainan suara, artikulasi (pengucapan), atau kelancaran bicara, yang menjadikan terjadi penyimpangan bentuk bahasa, isi bahasa, atau fungsi bahasa, sehingga memerlukan pelayanan pendidikan khusus. Anak yang mengalami gangguan komunikasi ini tidak selalu disebabkan lantaran faktor ketunarunguan.

8. Tunalaras/Anak yang Mengalami Gangguan Emosi dan Perilaku.
Tunalaras yaitu anak yang mengalami kesulitan dalam penyesuaian diri dan bertingkah laris tidak sesuai dengan norma-norma yang berlaku dalam lingkungan kelompok usia maupun masyarakat pada umumnya, sehingga merugikan dirinya maupun orang lain, dan jadinya memerlukan pelayanan pendidikan khusus demi kesejahteraan dirinya maupun lingkungannya. 

B. Karakteristik Anak dengan kebutuhan khusus
Setiap anak dengan kebutuhan khusus mempunyai karakteristik (ciri-ciri) tertentu yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Untuk keperluan identifikasi, di bawah ini akan disebutkan ciri-ciri yang menonjol dari masing-masing jenis anak dengan kebutuhan khusus.
1. Tunanetra/anak yang mengalami gangguan penglihatan
  • Tidak bisa melihat
  • Tidak bisa mengenali orang pada jarak 6 meter
  • Kerusakan positif pada kedua bola mata,
  • Sering meraba-raba/tersandung waktu berjalan,
  • Mengalami kesulitan mengambil benda kecil di dekatnya,
  • Bagian bola mata yang hitam berwarna keruh/besisik/kering,
  • Peradangan ahli pada kedua bola mata,
  • Mata bergoyang terus.
2. Tunarungu/anak yang mengalami gangguan pendengaran
  • Tidak bisa mendengar,
  • Terlambat perkembangan bahasa
  • Sering memakai aba-aba dalam berkomunikasi
  • Kurang/tidak tanggap kalau diajak bicara
  • Ucapan kata tidak jelas
  • Kualitas bunyi aneh/monoton,
  • Sering memiringkan kepala dalam perjuangan mendengar
  • Banyak perhatian terhadap getaran,
  • Keluar cairan ‘nanah’ dari kedua telinga
3. Tunadaksa/anak yang mengalami kelainan angota tubuh/gerakan
  • Anggauta gerak badan kaku/lemah/lumpuh,
  • Kesulitan dalam gerakan (tidak sempurna, tidak lentur/tidak terkendali),
  • Terdapat belahan anggauta gerak yang tidak lengkap/tidak sempurna/lebih kecil dari biasa,
  • Terdapat cacat pada alat gerak,
  • Jari tangan kaku dan tidak sanggup menggenggam,
  • Kesulitan pada ketika berdiri/berjalan/duduk, dan menawarkan sikap badan tidak normal
  • Hiperaktif/tidak sanggup tenang.
4. Tunagrahita
  • Penampilan fisik tidak seimbang, contohnya kepala terlalu kecil/ besar,
  • Tidak sanggup mengurus diri sendiri sesuai usia,
  • Perkembangan bicara/bahasa terlambat
  • Tidak ada/kurang sekali perhatiannya terhadap lingkungan (pandangan kosong),
  • Koordinasi gerakan kurang (gerakan sering tidak terkendali),
  • Sering keluar ludah (cairan) dari lisan (ngiler)
5. Anak Lamban Belajar
  • Rata-rata prestasi belajarnya selalu rendah (kurang dari 6),
  • Dalam menuntaskan tugas-tugas akademik sering terlambat dibandingkan teman-teman seusianya,
  • Daya tangkap terhadap pelajaran lambat,
  • Pernah tidak naik kelas.
6. Anak yang mengalami kesulitan berguru Spesifik

a, Anak yang mengalami kesulitan membaca (disleksia)
  • Perkembangan kemampuan membaca terlambat,
  • Kemampuan memahami isi bacaan rendah,
  • Kalau membaca sering banyak kesalahan
b. Anak yang mengalami kesulitan berguru menulis (disgrafia)
  • Kalau menyalin goresan pena sering terlambat selesai,
  • Sering salah menulis aksara b dengan p, p dengan q, v dengan u, 2 dengan 5, 6 dengan 9, dan sebagainya,
  • Hasil tulisannya buruk dan tidak terbaca,
  • Tulisannya banyak salah/terbalik/huruf hilang,
  • Sulit menulis dengan lurus pada kertas tak bergaris.
c. Anak yang mengalami kesulitan berguru berhitung (diskalkulia)
  • Sulit membedakan tanda-tanda: +, -, x, :, >, <, =
  • Sulit mengoperasikan hitungan/bilangan,
  • Sering salah membilang dengan urut,
  • Sering salah membedakan angka 9 dengan 6; 17 dengan 71, 2 dengan 5, 3 dengan 8, dan sebagainya,
  • Sulit membedakan bangun-bangun geometri.
7. Anak yang mengalami gangguan Komunikasi
  • Sulit menangkap isi pembicaraan orang lain,
  • Tidak lancar dalam berbicaraa/mengemukakan ide,
  • Sering memakai aba-aba dalam berkomunikasi,
  • Kalau berbicara sering gagap/gugup,
  • Suaranya parau/aneh,
  • Tidak fasih mengucapkan kata-kata tertentu/celat/cadel,
  • Organ bicaranya tidak normal/sumbing.
Pentingnya pendidikan karakter di sekolah

8. Tunalaras (anak yang mengalami gangguan emosi dan perilaku).
  • Bersikap membangkang,
  • Mudah terangsang emosinya/emosional/mudah marah
  • Sering melaksanakan tindakan aggresif, merusak, mengganggu
  • Sering bertindak melanggar norma social/norma susila/hukum.
Itulah sekelumit perihal Macam-Macam dan Karakteristik ABK (Anak Berkebutuhan Khusus) biar bisa dijadikan acuan atau pengetahuan bagi kita. 

0 Response to "Macam-Macam Dan Karakteristik Abk (Anak Berkebutuhan Khusus)"

Posting Komentar