Tips Mencerdaskan Anak Semenjak Dini

Tips Mencerdaskan Anak Sejak Dini_Pada dasarnya bawah umur sebagai generasi unggul tidak akan tumbuh dengan sendirinya. Mereka memerlukan lingkungan subur yang sengaja diciptakan untuk itu, yang memungkinkan potensi mereka tumbuh dengan optimal.
Orang bau tanah memegang peranan penting membuat lingkungan tersebut guna memotivasi anak biar sanggup lebih siap dalam menghadapi aneka macam tantangan di kala globalisasi.

anak sebagai generasi unggul tidak akan tumbuh dengan sendirinya Tips Mencerdaskan Anak Sejak Dini

Ini semua sanggup dimulai semenjak masa bayi. Suasana yang penuh kasih sayang, mau mendapatkan anak apa adanya, menghargai potensi anak, memberi rangsang-rangsang yang kaya untuk segala aspek perkembangan anak, baik secara kognitif, afektif maupun psikomotorik, semua merupakan balasan konkret bagi tumbuhnya generasi unggul dimasa datang.

Lihat juga : Pendidikan anak usia dini

Memahami anak keberhasilan suatu pendidikan sering dikaitkan dengan kemampuan para orang bau tanah dalam hal memahami anak sebagai individu yang unik, dimana setiap anak dilihat sebagai individu yang mempunyai potensi-potensi yang berbeda satusama lain namunsalingmelengkapidanberharga.Selain memahami bahwa anak merupakan individu yan unik, ada beberapa catatan yang perlu diperhatikan dalam kaitannya dengan upaya memahami anak,yaitu bahwa anak adalah: anak bukan orang dewasa,anak yaitu tetap anak-anak, bukan orang cukup umur ukuran mini.

Mereka juga mempunyai dunia sendiri yang khas dan harus dilihat dengan kacamata anak-anak. Untuk itu dalam menghadapi mereka diharapkan adanya kesabaran, pengertian serta toleransi yang mendalam.Dunia bermain mereka yaitu dunia bermain, yaitu dunia yang penuh semangat apabila terkait dengan penuh suasana yang menyenangkan.

Anak selain tumbuh secara fisik, juga berkembang secara psikologis.Ada fase-fase perkembangan yang dilaluinya dan anak menampilkan aneka macam sikap sesuai dengan ciri-ciri masing masing fase perkembangan tersebut.

SenangMeniru

Anak-anak intinya bahagia meniru, lantaran salah satu proses pembentukan tingkah laris mereka yaitu diperoleh dengan cara meniru. Orang bau tanah dan guru dituntut untuk bisa menunjukkan contoh-contoh keteladanan yang konkret akan hal-hal yang baik, termasuk sikap bersemangat dalam mempelajari hal-hal baru.

Lihat juga : pendidikan agama anak usia dini

Kreatif

Anak-anak intinya yaitu kreatif. Mereka mempunyai ciri-ciri yang oleh para hebat sering digolongkan sebagai ciri-ciri individu yang kreatif, contohnya rasa ingin tahu yang besar, bahagia bertanya imajinasi tinggi, dan sebagainya. Namun begitu anak masuk sekolah, kreativitas anak pun semakin menurun. Hal ini sering disebabkan lantaran pengajaran di Taman Kanak-kanak atau SD terlalu menekankan pada cara berfikir konvergen, sementara cara berfikir secara divergen kurang dirangsang. Orang bau tanah dan guru perlu memahami kreativitas yang ada pada diri bawah umur dengan bersikap luwes dan kreatif pula, hendaknya tidak selalu memaksakan kehendaknya terhadap bawah umur namun secara rendah hati mau mendapatkan gagasan-gagasan anak yang mungkin tampak absurd dan tak lazim. Anak-anak yang dihargai cenderung terhindar dari aneka macam problem psikologis serta akan tumbuh dan berkembang lebih optimal.

Mengembangkan kecerdasan dan kreativitas

Menyadari akan arti pentingnya orang bau tanah bagi pengembangan kecerdasan dan kreativitas anak, maka sangat dianjurkan kepada setiap orang bau tanah untuk meluangkan waktu secara teratur bagi putra-putrinya untuk berbagi kemampuan bahasa misalnya, biasakan biar orang bau tanah rajin menjalin percakapan dengan si kecil. Ajaklah berdialog dan berilah kesempatan kepada anak untuk mengemukakan pendapatnya, sedangkan untuk berbagi kemampuan dasar matematika anak sanggup diperkenalkan konsep matematika secara sederhana, contohnya menghitung jumlah anak tangga. Sementara untuk memuaskan kebutuhan ilmiahnya, anak bisa diajak menjelajahi dunianya dengan cara melaksanakan eksperimen, contohnya mengamati tumbuhnya kecambah, proses telur yang menetas dan sebagainya. Kaitkan semua kegiatan diatas sebagai suatu acara yang menyenangkan dan selalu dinantikan oleh anak. Ini yaitu hal-hal yang merangsang pengembangan kecerdasan anak.

Suasana rumah yang menunjang kreativitas yaitu sebuah rumah dimana anak dan orang cukup umur yang berada didalamnya terlibat dalam kebiasan kreatif. Aktivitas mendongeng atau membacakan kisah sangat bersemangat untuk merangsang kecerdasan maupun kreativitas anak. Melalui dongeng, anak juga sanggup diajak berkomunikasi serta mencoba untuk melontarkan suatu gagasan terhadap pemecahan suatu masalah. Dan melalui obrolan batin si kecil dengan dongeng-dongeng yang didengarnya itu, tanpa sadar mereka telah menyerap beberapa sifat positif, sperti keberanian, kejujuran, kehormatan diri, mempunyai cita-cita, mengasihi binatang, membedakan hal-hal yang baik dan yang buruk, dan seterusnya.

Mengembangkan kecerdasan emosional.

Beberapa hebat menyampaikan bahwa generasi kini cenderung banyak mengalami kesulitan emosional, ibarat contohnya gampang merasa kesepian dan pemurung, gampang cemas, gampang bertindak agresif, kurang menghargai sopansantun dan sebagainya, kecerdasan atau angka IQ yang tinggi bukanlah satu-satunya jaminan kesuksesan anak di masa depan. Ada faktor lain yang cukup terkenal yaitu kecerdasan emosional. Kecerdasan emosional ini sanggup dilatih pada bawah umur semenjak usia dini. Salah satu aspeknya yaitu kecerdasan sosial, dimana anak mempunyai kemampuan untuk mengerti dan memahami orang lain serta bertindak bijaksaadalam kekerabatan antar manusia. Suasana hening dan penuh kasih sayang dalam keluarga, sikap saling menghargai, disiplin dan penuh semangat tidak gampang putus asa, semua ini memungkinkan anak untuk berbagi kemampuan yang berafiliasi dengan kecerdasan emosionalnya. Membentuk karakter anak, rumit memang, namun tidak sesulit yang di bayangkan. Menjaga, merawat,mendidik dan membesarkan anak pada usia emas butuh kesabaran. Menjalankan tugas sebagai orang bau tanah pasti, tidak saja membesarkan dan memberi makan tapi bagaimana berbagi karakter dan kemampuan anak biar kecerdasan meningkat melebihi kemampuan usianya.

Misal, anak usia 2 tahun dalam keadaan normal tanpa cacat atau kelainan medis belum bisa bicara untuk memberikan keinginan, ibarat "mimik nda," atau " pipis yah", tentunya ada kemampuan komunikasi ekspresi yang belum berkembang. Atau sama sekali anak masih dalam buaian dan gendongan orang tua, anak malas berjalan dan bermain, cendrung rewel. Artinya kemampuan motorik halus, motorik kasar, kecerdasan dan bahasa ekspresi tidak berkembang dengan baik.

Sebaliknya, ada anak usia 2 tahun sudah bisa meloncat, berlari, bermain dengan sahabat sebaya, bisa mengenal warna, bisa mengucapkan hitungan "1,2,3 sampai 10" dan anak juga bisa bernyanyi meskipun ejaannya belum fasih 100 persen, bisa memegang pensil dan menggambar, juga bisa mengucapkan doa ketika akan mimik dan tidur, serta bisa berlagak membaca sambil memegang buku. Dapat di pahami sebagai, motorik halus, motorik kasar, dan bahasa ekspresi berkembang anggun yang cendrung di artikan kecerdasan anak meningkat. Jika di izin kan anak yang demikian pantas di sebut "anak cerdas melebihi umurnya."

Apakah itu bisa? Jelas bisa. Anda pernah nonton kontes da'i cilik di siarkan salah satu tv swasta? Pesertanya bisa hafal Al-quran beserta artinya dan juga terpelajar ceramah. Kenapa bawah umur cilik itu mampu? Mayoritas orang bau tanah mereka telah memaparkan ayat-ayat al-quran semenjak dalam kandungan sampai mereka lahir, dan pada usia emas da'i cilik tersebut pun sering disuguhi ayat-ayat al-quran oleh orang tuanya. Setiap hari yang dilihat, didengar yaitu ayat al- quran demikian ungkapan orang bau tanah da'i cilik ketika diwawancarai.

Saat anak berlagak membaca buku. Apa yang harus dilakukan orang tua?  Cukup membelikan buku kisah bawah umur bergambar menarik, dan cukup 10 menit setiap hari  dengan buku yang berbeda mengajak anak bermain mengomentari gambar-gambar yang ada dalam buku, serta menceritakan bertahap pesan moral yang ada dalam buku. Hal demikian menanamkan karakter pada anak biar gemar membaca, senantiasa ia mempunyai wawasan yang luas. Jika setiap hari anak terpapar dengan buku, maka yang tertanam dalam memorinya yaitu baca dan membaca.

Demikian juga dengan menulis, jikalau anda menginginkan anak gemar menulis dan melukis, jangan larang ia memegang pulpen atau pensil, tapi belikan buku dan pensil warna, temani ia mencatat-coret buku, arahkan dan jangan dimarahi ketika ia asyik bikin warna tak beraturan. Lakukan sesering mungkin, maka anak sudah terpapar dengan dunia menulis dan melukis yang akan berimplikasi pada cukup umur nanti.

Lihat juga : Pendidikan karakter anak usia dini

kenalkan huruf,angka, serta warna pada anak dengan alat peraga menarik, ajak bermain, beri pujian, jangan pernah memvonis ia bodoh. Biarkan, ikuti apa keinginannya, apakah ia suka berhitung mulai dari angka 6,7,8 atau 2,3,5,10. Atau ia suka membongkar  balok lego, tapi tidak mau merangkai, biarkan saja ia berproses, berkreasi dan berbagi imajinasinya. Dan, jangan pernah memberi label pada anak "kamu nakal." Karena memori otaknya akan menyimpan kata " nakal" dan ia pun terinspirasi berbuat nakal.

Rangsang anak untuk berbicara, bacakan terus kisah setiap ada peluang, ajarkan ia membaca doa makan, doa tidur,dll. Harapannya, setiap hari kosa kata anak bertambah dari waktu ke waktu.

Semuanya kembali kepada orang tua, anda menginginkan si anak ibarat apa sehabis ia besar nanti? Maka kesempatan terbesar itu ada pada usia emas menanamkan di memori otaknya. Apakah anda menginginkan anak anda menjadi seorang yang percaya diri, mandiri, cerdas, rapi, dan bijaksana ketika ia cukup umur nanti. Maka mulailah menanamkan pesan itu semenjak usia emas.

Begitu juga sebaliknya, anda menginginkan anak anda menjadi seorang yang kasar, pemarah, tidak percaya diri, pemalas, cengeng dan tidak karuan, maka sering-seringlah anda membentak, menghardik, mengintimidasi dan mengeluarkan kalimat negatif lainnya.

Sesungguhnya, pendidikan usia dini ini tugas mutlak dari orang tua, bukan forum pendidikan PAUD atau TK. Semoga orang bau tanah bisa menjalankan kiprahnya sebaik mungkin dalam keluarga.

0 Response to "Tips Mencerdaskan Anak Semenjak Dini"

Posting Komentar