5 Cara Menjadi Guru Yang Kreatif, Aktif Dan Menyenangkan
5 cara menjadi guru yang kreatif, Aktif dan Menyenangkan- Bagaimana cara menjadi guru kreatif? wah ini gres pertanyaan yang seru. Dikarenakan semenjak blog ini dibentuk tidak ada satu artikel pun yang mengarah pribadi kesana. Hal yang saya lakukan yaitu banyak-banyak menulis artikel wacana metode pembelajaran tanpa memberi cap pembelajaran kreatif.
Dalam artikel ini akan saya tuliskan, kondisi apa saja yang membuat guru bisa menjadi kreatif bahkan tanpa harus memakai metode pembelajaran yang terbaru. Sumber saya dapatkan dari http://www.edutopia.com
Lihat juga: Trik Mengajar Supaya Siswa Tertarik, Termotivasi dan selalu semangat Belajar
5 cara menjadi guru yang kreatif, Aktif dan Menyenangkan
Guru membuat susasana kelas yang kondusif dan nyaman secara emosional dan intelektualTerkadang siswa punya banyak pertanyaan dibenaknya, tetapi ada semacam perasaan aib dan takut, dikira kurang berilmu kalau melontarkan pertanyaan. Sebagai guru, kerja keras kita salah satunya adalam membuat kelas yang memberik keamanan secara emosional bagi siswa. Memang semoga menjadi siswa yang percaya diri mereka perlu mengambil resiko, tetapi di lingkungan yang tidak mendukung kenyamanan secara emosional, siswa akan berpikir 1000 kali untuk mau bertanya dan berpendapat.
Anda juga bisa membuat peraturan kelas yang isinya antara lain ‘Tidak boleh merendahkan atau meremehkan pendapat orang lain’ Jangan lupa anda juga memberi teladan dahulu kepada siswa untuk mengucapkan terima kasih dan menhargai untuk setiap pertanyaan, atau pendapat dari siswa anda. Jika ini terjadi dikelas anda dijamin kelas akan berkembang menjadi kelas yang setiap individu didalamnya salaing mendukung dan gampang untuk berkolaborasi dalam berpengetahuan.
Tidak hanya hingga disitu saja, kelas yang membuat guru menjadi guru kreatif semestinya juga kondusif secara intelektual. Siswa bisa berdikari dan mengerti dimana letak alat tulis, dikarenakan semua hal dikelas sudah disiapkan dengan rapih dan terorganisir. Siswa tahu apa yang harus dikerjakan dikarenakan intruksi penugasan yang terperinci oleh guru. Tidak hanya terperinci tetapi juga menantang dengan demikian siswa bisa mengekpresikan kemampuannya dalam mengerjakan kiprah yang guru berikan.
Guru mengukur dengan hati, seberapa besar keterlibatan (engagement) siswa dalam kiprah yang ia berikan.Saya jadi ingat sebuah pertanyaan yang bersifat reflektif mengenai cara kita mengajar dan membelajarkan siswa. Pertanyaan nya begini “Jika saya yaitu murid saya sekarang, seberapa bahagia saya diajar oleh guru menyerupai saya? ”
Seorang guru yang hebat bisa membuat suasana kelas yang aktif dalam pembelajaran di kelas yang diajarnya dalam presentasi keterlibatan yang penuh alias 100 persen. Artinya, misalkan seorang guru mengajar selama 40 menit, maka selama 40 menit itu pulalah, siswa mencar ilmu dengan aktif dan terlibat penuh dalam pembelajaran.
Tentu tidak dalam semalam semua guru bisa 100 persen membuat kelas yang aktif. Namun membutuhkan latihan dan latihan. Tetapi jalan kesana akan lebih cepat apabila kita mau jujur bertanya pada diri sendiri “Seberapa besar siswa aktif atau terlibat penuh dalam pembelajaran yang saya lakukan?”.
5 menit terakhir yang menentukanJadikan 5 menit terakhir pembelajaran anda untuk merangkum, menyebarkan atau berefleksi mengenai hal yang siswa sudah lakukan selama pembelajaran.
Bagilah menjadi dua pertanyaan besar, contohnya bab mana yang paling berat dilakukan dan susah dimengerti. Pertanyaan selanjutnya, pengetahuan gres apa yang kau dapatkan hari ini? Dengan demikian membuat siswa berdialog dengan dirinya sendiri mengenai proses mencar ilmu yang telah dilakukannya.
Guru membuat budaya menjelaskan, bukan budaya asal menjawab dengan betul.Ciri-ciri sebuah pertanyaan yang baik yaitu pertanyaannya hanya satu tetapi memiliki balasan yang banyak. Bandingkan dengan jenis pertanyaan yang hanya memiliki satu jawaban. Hal yang terjadi siswa akan berlomba menjawab dengan benar dengan segala cara. Termasuk mencontek misalnya.
Sebagai guru budayakan pola perdebatan atau percakapan akademis di kelas kita. Saat mendengarkan rekan mereka berbicara dan berargumen, mereka akan mencar ilmu menentukan dan membandingkan pendekatan atau cara yang orang lain lakukan untuk menjawab sebuah duduk kasus yang guru berikan.
Lihat juga : Cara Mengajar yang Baik untuk Guru di Sekolah
Sebagai guru ketika memperlihatkan soal berikanlah siswa beberapa peluang kemungkinandalam menjawab sebuah soal. Misalnya soal yang bapak berikan ini punya tiga alternative, bisa kah kau menemukan ketiga-tiganya?
Guru mengajarkan kesadaran siswa dalam memandang sebuah pengetahuan.Saat membelajarkan siswa, dikarenakan keterbatasan kita, terkedang kita sudah membuat mereka menebak atau mengarang-ngarang sebuah balasan demi mendapat hasil yang benar. Hal ini siswa lakukan secara sadar atau tidak sadar. Untuk itu mari kita letakkan gambar dibawah ini disamping soal yang kita berikan kepada siswa di kertas soal.
Dengan demikian sebagai guru kita menjadi tahu ketika siswa menjawab soal dengan salah tapi dengan keyakinan (for sure) atau menjawab soal dengan benar tapi dengan tidak yakin (confused). Menarik bukan ?
Itulah 5 cara menjadi guru yang kreatif, Aktif dan Menyenangkan semoga bermanfaat dan bisa diperaktikan dalam sistem pengajaran kita.
Related Posts