29 Kiat-Kiat Untuk Mendidik Karater Anak Semoga Menjadi Yang Kita Harapkan Dalam Kitab Tsalasun Wasilah Li Ta'dib Al Abna
29 Kiat-kiat untuk Mendidik Karater Anak Agar menjadi yang kita harapkan dalam kitab "tsalasun wasilah li ta'dib al abna"_ Apabila telah tampak gejala tamyiz pada seorang anak, maka selayaknya ia mendapatkan perhatian sesrius dan pengawasan yang cukup. Sesungguhnya hatinya bagaikan bening mutiara yang siap mendapatkan segala sesuatu yang mewarnainya. Jika dibiasakan dengan hal-hal yang baik, maka ia akan berkembang dengan kebaikan, sehingga orang bau tanah dan pendidiknya ikut serta memperoleh pahala. Sebaliknya, kalau ia dibiasakan dengan hal-hal buruk, maka ia akan tumbuh dengan keburukan itu. Maka orang bau tanah dan pedidiknya juga ikut memikul dosa karenanya.
Oleh lantaran itu, tidak selayaknya orang bau tanah dan pendidik melalaikan tanggung jawab yang besar ini dengan melalaikan pendidikan yang baik dan penanaman etika yang baik terhadapnya sebagai kepingan dari haknya. Di antara adab-adab dan kiat dalam mendidik anak yaitu sebagai berikut:
Lihat juga : Anak cacat mental dan sehat mental
1. Hendaknya anak dididik semoga makan dengan tangan kanan, membaca basmalah, memulai dengan yang paling bersahabat dengannya dan tidak mendahului makan sebelum yang lainnya (yang lebih tua, red). Kemudian cegahlah ia dari memandangi kuliner dan orang yang sedang makan.2. Perintahkan ia semoga tidak tergesa-gesa dalam makan. Hendaknya mengunyahnya dengan baik dan jangan memasukkan kuliner ke dalam lisan sebelum habis yang di mulut. Suruh ia semoga berhati-hati dan jangan hingga mengotori pakaian.
3. Hendaknya dilatih untuk tidak bermewah-mewah dalam makan (harus pakai lauk ikan, daging dan lain-lain) supaya tidak menimbulkan kesan bahwa makan harus dengannya. Juga diajari semoga tidak terlalu banyak makan dan memberi kebanggaan kepada anak yang demikian. Hal ini untuk mencegah dari kebiasaan buruk, yaitu hanya memen-tingkan perut saja.
4. Ditanamkan kepadanya semoga mendahulukan orang lain dalam hal kuliner dan dilatih dengan kuliner sederhana, sehingga tidak terlalu cinta dengan yang enak-enak yang pada hasilnya akan sulit bagi ia melepaskannya.
5. Sangat disukai kalau ia menggunakan pakaian berwarna putih, bukan warna-warni dan bukan dari sutera. Dan ditegaskan bahwa sutera itu hanya untuk kaumwanita.
6. Selayaknya anak dijaga dari bergaul dengan bawah umur yang biasa bermegah-megahan dan bersikap angkuh. Jika hal ini dibiarkan maka bisa jadi ketika remaja ia akan berakhlak demikian. Pergaulan yang buruk akan kuat bagi anak. Bisa jadi sehabis remaja ia mempunyai moral buruk, seperti: Suka berdusta, mengadu domba, keras kepala, merasa mahir dan lain-lain, sebagai akhir pergaulan yang salah di masa kecilnya. Yang demikian ini, sanggup dicegah dengan memperlihatkan pendidikan etika yang baik sedini mungkin kepada mereka.
7. Harus ditanamkan rasa cinta untuk membaca al Qur'an dan buku-buku, terutama di perpustakaan. Membaca al Qur'an dengan tafsirnya, hadits-hadits Nabi n dan juga pelajaran fikih dan lain-lain. Dia juga harus dibiasakan menghafal nasihat-nasihat yang baik, sejarah orang-orang shalih dan kaum zuhud, mengasah jiwanya semoga senantiasa menyayangi dan menela-dani mereka. Dia juga harus diberitahu wacana buku dan faham Asy'ariyah, Mu'tazilah, Rafidhah dan juga kelompok-kelompok bid'ah lainnya semoga tidak terjerumus ke dalamnya. Demikian pula aliran-aliran sesat yang banyak ber-kembang di kawasan sekitar, sesuai dengan tingkat kemampuan anak.
8. Dia harus dijauhkan dari syair-syair cinta gombal dan hanya sekedar menuruti hawa nafsu, lantaran hal ini sanggup merusak hati dan jiwa.
9. Jika anak melaksanakan perbuatan terpuji dan moral mulia jangan segan-segan memujinya atau memberi penghargaan yang sanggup membahagia-kannya. Jika suatu kali melaksanakan kesalahan, hendaknya jangan disebar-kan di hadapan orang lain sambil dinasihati bahwa apa yang dilakukannya tidak baik.
10. Jika ia mengulangi perbuatan buruk itu, maka hendaknya dimarahi di tempat yang terpisah dan tunjukkan tingkat kesalahannya. Katakan kepadanya kalau terus melaksanakan itu, maka orang-orang akan membenci dan meremehkannya. Namun jangan terlalu sering atau gampang memarahi, alasannya yaitu yang demikian akan menjadikannya kebal dan tidak terpengaruh lagi dengan kemarahan.
Lihat juga : Pendidikan Agama untuk anak usia dini
11. Seorang ayah hendaknya menjaga kewibawaan dalam ber-komunikasi dengan anak. Jangan menjelek-jelekkan atau bicara kasar, kecuali pada ketika tertentu. Sedangkan seorang ibu hendaknya membuat perasaan hormat dan segan terhadap ayah dan memperingatkan bawah umur bahwa kalau berbuat buruk maka akan menerima ancaman dan kemarahan dari ayah.12. Hendaknya dicegah dari tidur di siang hari lantaran mengakibatkan rasa malas (kecuali benar-benar perlu). Sebaliknya, di malam hari kalau sudah ingin tidur, maka biarkan ia tidur (jangan paksakan dengan kegiatan tertentu, red) alasannya yaitu sanggup menimbulkan kebosanan dan melemahnya kondisi badan.
13. Jangan sediakan untuknya tempat tidur yang glamor dan empuk lantaran menjadikan tubuh menjadi terlena dan hanyut dalam kenikmatan. Ini sanggup menjadikan sendi-sendi menjadi kaku lantaran terlalu usang tidur dan kurang gerak.
14. Jangan dibiasakan melaksanakan sesuatu dengan sembunyi-sembunyi, alasannya yaitu ketika ia melakukannya, tidak lain lantaran adanya akidah bahwa itu tidak baik.
15. Biasakan semoga anak melaksanakan olah raga atau gerak tubuh di waktu pagi semoga tidak timbul rasa malas. Jika mempunyai ketrampilan memanah (atau menembak, red), menunggang kuda, berenang, maka tidak mengapa menyi-bukkan diri dengan kegiatan itu.
16. Jangan biarkan anak terbiasa melotot, tergesa-gesa dan bertolak (berkacak) pinggang menyerupai perbuatan orang yang membangggakan diri.
17. Melarangnya dari membangga-kan apa yang dimiliki orang tuanya, pakaian atau makanannya di hadapan sahabat sepermainan. Biasakan ia ber-sikap tawadhu', lemah lembut dan menghormati temannya.
18. Tumbuhkan pada anak (terutama laki-laki) semoga tidak terlalu menyayangi emas dan perak serta tamak terhadap keduanya. Tanamkan rasa takut akan ancaman menyayangi emas dan perak secara berlebihan, melebihi rasa takut terhadap ular atau kalajengking.
19. Cegahlah ia dari mengambil sesuatu milik temannya, baik dari keluarga terpandang (kaya), alasannya yaitu itu merupakan cela, kehinaan dan menurunkan wibawa, maupun dari yang fakir, alasannya yaitu itu yaitu perilaku tamak atau rakus. Sebaliknya, ajarkan ia untuk memberi lantaran itu yaitu perbuatan mulia dan terhormat.
20. Jauhkan ia dari kebiasaan meludah di tengah majlis atau tempat umum, membuang ingus ketika ada orang lain, membelakangi sesama muslim dan banyak menguap.
21. Ajari ia duduk di lantai dengan bertekuk lutut atau dengan menegakkan kaki kanan dan menghamparkan yang kiri atau duduk dengan memeluk kedua punggung kaki dengan posisi kedua lutut tegak. Demikian cara-cara duduk yang dicontohkan oleh Rasulullah Shallallaahu alaihi wa sallam.
22. Mencegahnya dari banyak berbicara, kecuali yang bermanfaat atau dzikir kepada Allah.
23. Cegahlah anak dari banyak bersumpah, baik sumpahnya benar atau dusta semoga hal tersebut tidak menjadi kebiasaan.
24. Dia juga harus dicegah dari perkataan keji dan sia-sia menyerupai melaknat atau mencaci maki. Juga dicegah dari bergaul dengan orang-orang yang suka melaksanakan hal itu.
25. Anjurkanlah ia untuk mempunyai jiwa pemberani dan sabar dalam kondisi sulit. Pujilah ia kalau bersikap demikian, alasannya yaitu kebanggaan akan mendorongnya untuk membiasakan hal tersebut.
26. Sebaiknya anak diberi mainan atau hiburan yang aktual untuk melepaskan kepenatan atau refreshing, sehabis selesai belajar, membaca di perpustakaan atau melaksanakan kegiatan lain.
27. Jika anak telah mencapai usia tujuh tahun maka harus diperintahkan untuk shalat dan jangan hingga dibiarkan meninggalkan bersuci (wudhu) sebelumnya. Cegahlah ia dari berdusta dan berkhianat. Dan kalau telah baligh, maka bebankan kepadanya perintah-perintah.
28. Biasakan bawah umur untuk bersikap taat kepada orang tua, guru, pengajar (ustadz) dan secara umum kepada yang usianya lebih tua. Ajarkan semoga memandang mereka dengan penuh hormat. Dan sebisa mungkin dicegah dari bermain-main di sisi mereka (mengganggu mereka).
29. Demikian adab-adab yang berkaitan dengan pendidikan anak di masa tamyiz hingga masa-masa menjelang baligh. Uraian di atas yaitu ditujukan bagi pendidikan anak laki-laki. Walau demikian, banyak di antara beberapa hal di atas, yang juga sanggup diterapkan bagi pendidikan anak perempuan. Wallahu a'lam.
Lihat juga : Alasan mengapa anak suka berbohong
Sekian apa yang sanggup kami ambil dari sumbernya mengenai 29 Kiat-kiat untuk Mendidik Karater Anak Agar menjadi yang kita harapkan dalam kitab "tsalasun wasilah li ta'dib al abna". untuk lebih jelasny silahkan lihat sumber asli. terimakasih kunjungannya. mari menyebarkan bersama kami.
Dari mathwiyat Darul Qasim "tsalasun wasilah li ta'dib al abna'' asy Syaikh Muhammad bin shalih al Utsaimin rahimahullah.
Dari mathwiyat Darul Qasim "tsalasun wasilah li ta'dib al abna'' asy Syaikh Muhammad bin shalih al Utsaimin rahimahullah.
Related Posts