Belajar Dari Sifat Dan Kebiasaan Semut
Belajar Dari sifat dan kebiasaan Semut- Never Give Up
Pernah mencoba menghalangi jalan seekor semut? Apa yang terjadi? Si semut niscaya berusaha untuk mencari jalan lain. Kita halangi lagi jalan lain yang akan di tempuh,dan beliau tetap mencari jalan lain untuk menlanjutkan perjalanannya. Terus-terusan kita halangi jalannya dan niscaya terus-terusan pula beliau mencari jalan lain bahkan beliau akan mendaki,meskipun resikonya kehilangan nyawanya. Hikmah yang sanggup kita ambil dari hal tersebut ialah bahwa seekor semut tidak pernah mengalah terhadap halangan apapun yang menhambat atau menghalangi tujuannya.
Team Work
: Belajar Lapang Dada dan Luasa Hati Dari Kisah Garam dan Telaga
Kalau mau berguru kerja sama, kita harus berguru kepada semut. Jika seekor semut menemukan kuliner yang cukup besar, maka ia akan mengundang rekan-rekannya untuk tolong-menolong menggotong kuliner tersebut ke gudang mereka. Mereka akan mengerubuti kuliner tersebut dari semua arah dan berusaha membawanya bersama-sama. Jika kuliner itu terlalu besar dan berat untuk digotong bersama-sama, maka mereka akan merobek kuliner tersebut menjadi kecil-kecil dan membawa potongan yang kecil-kecil itu ke gudang sarang mereka. Tidak ada yang menyombongkan diri alasannya sudah menemukan kuliner tersebut. Tidak ada juga yang membanggakan diri alasannya sanggup membawa potongan yang lebih besar. Bahkan jikalau diperjalanan ada celah besar dan dalam yang menghalani jalannya, ternyata yang terjadi ialah ada sebagian semut mengorbankan diri mereka dengan cara merekatkan diri menjadi jembatan hidup guna kelancaran perkerjaan rekan-rekan semut yang lain. Tujuan mereka hanya satu, kerjasama menuntaskan pekerjaan besar tersebut.
Kalau mau berguru kerja sama, kita harus berguru kepada semut. Jika seekor semut menemukan kuliner yang cukup besar, maka ia akan mengundang rekan-rekannya untuk tolong-menolong menggotong kuliner tersebut ke gudang mereka. Mereka akan mengerubuti kuliner tersebut dari semua arah dan berusaha membawanya bersama-sama. Jika kuliner itu terlalu besar dan berat untuk digotong bersama-sama, maka mereka akan merobek kuliner tersebut menjadi kecil-kecil dan membawa potongan yang kecil-kecil itu ke gudang sarang mereka. Tidak ada yang menyombongkan diri alasannya sudah menemukan kuliner tersebut. Tidak ada juga yang membanggakan diri alasannya sanggup membawa potongan yang lebih besar. Bahkan jikalau diperjalanan ada celah besar dan dalam yang menghalani jalannya, ternyata yang terjadi ialah ada sebagian semut mengorbankan diri mereka dengan cara merekatkan diri menjadi jembatan hidup guna kelancaran perkerjaan rekan-rekan semut yang lain. Tujuan mereka hanya satu, kerjasama menuntaskan pekerjaan besar tersebut.
Mempersiapkan bekal
Pada ketika trend kemarau, mereka kumpulkan persediaan logistik dalam gudang yang dibangun didalam sarang mereka yang jumlahnya cukup untuk ribuan semut anggota keluarga mereka. Hal tersebut sebagai bekal mengantisipasi ketika trend hujan yang menjadikan semut sulit mencari kuliner di luar sarang. Saat trend hujan, koloni semut juga masih tetap mencari kuliner meskipun berjuang lebih keras melawan hujan. Di dalam dunia semut terjadi pembagian kiprah yang terperinci dan tegas, siapa mengerjakan apa dan bertanggun jawab terhadap apa. Ratu bertugas bertelur, ada semut-semut yang bertugas merawat telur-telur, pejantan bertugas membuahi si Ratu dan sesudah menuntaskan tugasnya, biasanya pribadi mati. Semut pekerja bertugas mencari kuliner untuk kebutuhan semua, ada juga semut yang mendapatkan persediaan kuliner yang dibawa oleh para semut pekerja tadi dan menyimpannya di semacam gudang penyimpanan,kayaknya merekalah yang bertugas menjaga persediaan makanan. Semut tersebut mengerjakan apa yang menjadi tugasnya, tidak ada yang merasa lelah, jenuh, apalagi protes.
: Belajar Gerak Luas dan Bebas Dari Belalang
Jago mencium peluang
Tahukan pepatah “Ada gula Ada Semut”. Secara konkret, buat percobaan taruh sedikit gula dilantai yang tidak ada seekor semut pun di radius 100 meter, tinggalkan kira-kira setengah jam an, kemudian kembali untuk liat gula tersebut, kira-kira apa yang terjadi? Pasti ada semut mengeliling bahkan mengambil gula tersebut. Ingat ! tadi ngak ada semut sama sekali kini tiba-tiba sudah ada semut.
Related Posts