5 Hal Yang Sanggup Mempengaruhi Anak

5 Hal Yang Dapat Mempengaruhi Anak- Orang bau tanah merupakan pola utama bagi anak-anak, apa yang dilakukan oleh orang bau tanah baik itu yang terlihat maupun yang hanya terdengar akan menjadi tauladan bagi mereka. Masalahnya, kadang orang bau tanah lupa atau secara sengaja maupun tidak membuktikan kepada mereka prilaku yang sejatinya tidak layak mereka contoh. Tidak ada orang bau tanah yang sempurna, tetapi sudah sepatutnyalah kita berupaya semaksimal mungkin untuk tidak menawarkan pola buruk yang kelak dijadikan pola perbuatan oleh anak-anak. Anak, khususnya mereka yang sedang dalam masa pertumbuhan selalu mencontoh yang mereka saksikan, mereka tidak perduli entah itu pola yang buruk maupun pola yang baik, alasannya ialah kemampuan nalar mereka gres terbatas pada sikap mencontoh belum hingga pada taraf bisa membedakan mana yang layak dicontoh dan yang tidak layak dicontoh. Sekalipun mereka sudah tumbuh remaja, hendaknya tindak tanduk dan laris perbuatan orang bau tanah dirumah tetap dijaga, alasannya ialah figur orang bau tanah merupakan pola utama sebagai materi referansi mereka dalam berperilaku ditengah keluarga maupun ditengah masyarakat. Berikut ini, lima hal pokok yang layak diperhatikan dan dilakoni oleh orang tua, biar kelak menghadirkan pola yang baik bagi anak-anak. 
 Orang bau tanah merupakan pola utama bagi anak 5 Hal Yang Dapat Mempengaruhi Anak

: Jangan ucapkan 5 kata ini dalam mendidik anak

1. Aktifitas Spiritual. Aktifitas spiritual orang bau tanah akan menjadi panutan anak, anak pria biasanya akan melihat kebiasaan orang bau tanah pria sementara anak wanita akan manut pada sang ibu. Ada baiknya membiasakan sholat bersama dirumah bagi yang muslim atau beribadah ke rumah ibadah secara bersama-sama bagi yang non muslim. Kesempatan tersebut sekaligus dipakai untuk mengajak bawah umur secara bersama-sama. Dibulan puasa menyerupai dikala ini merupakan salah satu kesempatan terbaik untuk menawarkan pola kepada mereka, setidaknya bagi keluarga yang hidup bersama bisa sahur, sholat subuh, buka puasa, sholat mahgrib, sholat isya dan tarawih bersama.
2. Aktifitas Sosial. Anak akan melihat aktifitas sosial yang dilakukan oleh orang tua. Cara orang bau tanah memperlakukan pihak lain, entah itu dari golongan bisa maupun dari golongan sederhana akan membekas dihati mereka. Berlaku baik kepada pihak lain bukan berarti harus menyerah secara mutlak. Orang bau tanah wajib menunjukan, bila benar harus berani membuktikan bahwa kita dalam posisi benar walaupun yang dihadapi orang yang terpandang, tetapi bila salah kita harus berani mengakui kesalahan walaupun dengan orang yang dalam kehidupan sehari-harinya jauh dari kata mapan menyerupai kita. 

: Alasan mengapa anak suka berbohong

3. Pemberian Hukuman. Memberikan eksekusi kepada anak alasannya ialah salah ialah sebuah keharusan, jangan hingga sianak sudah berbuat salah tapi masih mendapat pembelaan. Contoh, jangan pernah membela anak ketika si anak sedang ditegur atau dinasehati oleh istri, sekalipun kita tahu bahwa bahu-membahu si anak tidak salah. Jika hal ini kita lakukan, sianak akan menjadi angkuh sementara disisi lain kita akan melahirkan perseteruan dengan istri, demikian juga sebaliknya. Berilah eksekusi yang wajar, sesuai dengan tingkat kesalahannya dan kita sudah memastikan bahwa si anak benar-benar salah. 

4. Pengendalian Emosi. Ada kalanya kita ribut dengan keluarga atau malah bersengketa dengan pihak lain, cara kita menghadapi permasalahan tersebut juga harus diperhatikan. Pertengkaran kecil dengan istri/suami biasanya akan menyulut emosi dan kadang ada kecenderungan kita berlaku emosional. Sebaiknya jangan pernah membuktikan sikap emosional dihadapan anak, contohnya dengan ucapan-ucapan yang berangasan dan nyaring. Persoalan tersebut bahu-membahu akan sangat gampang diselesaikan dengan saling terbuka dan bicara dengan lembah lembut. Mengalah atau membisu sejenak hingga salah satu pihak reda emosinya ialah sikap yang paling baik dan kemudian hari anak akan mencontoh hal yang sama.

5. Tingkah Laku Kasar. Jangan pernah berperilaku berangasan dihadapan anak. Kekerasan bersifat verbal dan non-verbal sangat gampang dicontoh oleh anak-anak. Alangkah bijaknya, walaupun anda orang yang berpembawaan berangasan sebaiknya menahan diri semaksimal mungkin biar jangan hingga terlihat oleh mereka. Jika sudah tidak tahan dengan situasi, sebaiknya anda berjalan keluar (ke teras rumah atau ke halaman) sejenak. Dengan melihat pemandangan yang menyejukkan mata, bisa sedikit menurunkan kadar amarah. Kesemuanya itu tentu saja tidak baku dan mutlak, harus diadaptasi dengan situasi dan kondisi. Namun kita harus selalu ingat bahwa dalam rumah ada manusia-manusia kecil yang selalu dan selalu mencontoh sikap kita sebagai orang tua. Jika mereka sudah terlanjur mencontoh yang buruh, akan sangat sulit bagi kita untuk memperbaikinya. Maaf, goresan pena ini bukan untuk menggurui tapi hanya sebagai materi pengingat kita sebagai orang tua. (sumber : kompas.com)

Lihat juga : PENTINGNYA MENGAJAK MAIN DILUAR RUMAH BAGI PERTUMBUHAN DAN KECERDASAN PEMIKIRAN ANAK 

Sekian 5 Hal Yang Dapat Mempengaruhi Anak semoga bermanfaat dan bisa  kita lakukan.
Orang bau tanah merupakan pola utama bagi anak-anak, apa yang dilakukan oleh orang bau tanah baik itu yang terlihat maupun yang hanya terdengar akan menjadi tauladan bagi mereka. Masalahnya, kadang orang bau tanah lupa atau secara sengaja maupun tidak membuktikan kepada mereka prilaku yang sejatinya tidak layak mereka contoh. Tidak ada orang bau tanah yang sempurna, tetapi sudah sepatutnyalah kita berupaya semaksimal mungkin untuk tidak menawarkan pola buruk yang kelak dijadikan pola perbuatan oleh anak-anak. Anak, khususnya mereka yang sedang dalam masa pertumbuhan selalu mencontoh yang mereka saksikan, mereka tidak perduli entah itu pola yang buruk maupun pola yang baik, alasannya ialah kemampuan nalar mereka gres terbatas pada sikap mencontoh belum hingga pada taraf bisa membedakan mana yang layak dicontoh dan yang tidak layak dicontoh. Sekalipun mereka sudah tumbuh remaja, hendaknya tindak tanduk dan laris perbuatan orang bau tanah dirumah tetap dijaga, alasannya ialah figur orang bau tanah merupakan pola utama sebagai materi referansi mereka dalam berperilaku ditengah keluarga maupun ditengah masyarakat. Berikut ini, lima hal pokok yang layak diperhatikan dan dilakoni oleh orang tua, biar kelak menghadirkan pola yang baik bagi anak-anak. 1. Aktifitas Spiritual. Aktifitas spiritual orang bau tanah akan menjadi panutan anak, anak pria biasanya akan melihat kebiasaan orang bau tanah pria sementara anak wanita akan manut pada sang ibu. Ada baiknya membiasakan sholat bersama dirumah bagi yang muslim atau beribadah ke rumah ibadah secara bersama-sama bagi yang non muslim. Kesempatan tersebut sekaligus dipakai untuk mengajak bawah umur secara bersama-sama. Dibulan puasa menyerupai dikala ini merupakan salah satu kesempatan terbaik untuk menawarkan pola kepada mereka, setidaknya bagi keluarga yang hidup bersama bisa sahur, sholat subuh, buka puasa, sholat mahgrib, sholat isya dan tarawih bersama. 2. Aktifitas Sosial. Anak akan melihat aktifitas sosial yang dilakukan oleh orang tua. Cara orang bau tanah memperlakukan pihak lain, entah itu dari golongan bisa maupun dari golongan sederhana akan membekas dihati mereka. Berlaku baik kepada pihak lain bukan berarti harus menyerah secara mutlak. Orang bau tanah wajib menunjukan, bila benar harus berani membuktikan bahwa kita dalam posisi benar walaupun yang dihadapi orang yang terpandang, tetapi bila salah kita harus berani mengakui kesalahan walaupun dengan orang yang dalam kehidupan sehari-harinya jauh dari kata mapan menyerupai kita. 3. Pemberian Hukuman. Memberikan eksekusi kepada anak alasannya ialah salah ialah sebuah keharusan, jangan hingga sianak sudah berbuat salah tapi masih mendapat pembelaan. Contoh, jangan pernah membela anak ketika si anak sedang ditegur atau dinasehati oleh istri, sekalipun kita tahu bahwa bahu-membahu si anak tidak salah. Jika hal ini kita lakukan, sianak akan menjadi angkuh sementara disisi lain kita akan melahirkan perseteruan dengan istri, demikian juga sebaliknya. Berilah eksekusi yang wajar, sesuai dengan tingkat kesalahannya dan kita sudah memastikan bahwa si anak benar-benar salah. 4. Pengendalian Emosi. Ada kalanya kita ribut dengan keluarga atau malah bersengketa dengan pihak lain, cara kita menghadapi permasalahan tersebut juga harus diperhatikan. Pertengkaran kecil dengan istri/suami biasanya akan menyulut emosi dan kadang ada kecenderungan kita berlaku emosional. Sebaiknya jangan pernah membuktikan sikap emosional dihadapan anak, contohnya dengan ucapan-ucapan yang berangasan dan nyaring. Persoalan tersebut bahu-membahu akan sangat gampang diselesaikan dengan saling terbuka dan bicara dengan lembah lembut. Mengalah atau membisu sejenak hingga salah satu pihak reda emosinya ialah sikap yang paling baik dan kemudian hari anak akan mencontoh hal yang sama. 5. Tingkah Laku Kasar. Jangan pernah berperilaku berangasan dihadapan anak. Kekerasan bersifat verbal dan non-verbal sangat gampang dicontoh oleh anak-anak. Alangkah bijaknya, walaupun anda orang yang berpembawaan berangasan sebaiknya menahan diri semaksimal mungkin biar jangan hingga terlihat oleh mereka. Jika sudah tidak tahan dengan situasi, sebaiknya anda berjalan keluar (ke teras rumah atau ke halaman) sejenak. Dengan melihat pemandangan yang menyejukkan mata, bisa sedikit menurunkan kadar amarah. Kesemuanya itu tentu saja tidak baku dan mutlak, harus diadaptasi dengan situasi dan kondisi. Namun kita harus selalu ingat bahwa dalam rumah ada manusia-manusia kecil yang selalu dan selalu mencontoh sikap kita sebagai orang tua. Jika mereka sudah terlanjur mencontoh yang buruh, akan sangat sulit bagi kita untuk memperbaikinya. Maaf, goresan pena ini bukan untuk menggurui tapi hanya sebagai materi pengingat kita sebagai orang tua. (sumber : kompas.com)

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/alldie/5-sikap-atau-perilaku-orang-tua-yang-dapat-mempengaruhi-perkembangan-psikologis-anak_5585566162afbd000cd72473

0 Response to "5 Hal Yang Sanggup Mempengaruhi Anak"

Posting Komentar