Pendidikan Luar Sekolah

Pendidikan Luar Sekolah- Defenisi Pendidikan Luar Sekolah

Pendidikan Luar Sekolah (bahasa Inggris: Out of school education) ialah pendidikan yang dirancang untuk membelajarkan warga berguru semoga mempunyai jenis keterampilan dan atau pengetahuan serta pengalaman yang dilaksanakan di luar jalur pendidikan formal (persekolahan).
 ialah pendidikan yang dirancang untuk membelajarkan warga berguru semoga mempunyai jenis k Pendidikan Luar Sekolah

Pendidikan Luar Sekolah sebagai Subtitute dari pendidikan sekolah. Artinya, bahwa pendidikan luar sekolah sanggup menggantikan pendidikan jalur sekolah yang alasannya ialah beberapa hal masyarakat tidak sanggup mengikuti pendidikan di jalur persekolahan (formal). Contohnya: Kejar Paket A, B dan C

Pendidikan Luar Sekolah sebagai Supplement pendidikan sekolah. Artinya, bahwa pendidikan luar sekolah dilaksanakan untuk menambah pengetahuan, keterampilan yang kurang didapatkan dari pendidikan sekolah. Contohnya: private, les, training

Pendidikan Luar Sekolah sebagai Complement dari pendidikan sekolah. Artinya, bahwa pendidikan luar sekolah dilaksanakan untuk melengkapi pengetahuan dan keterampilan yang kurang atau tidak sanggup diperoleh di dalam pendidikan sekolah. Contohnya: Kursus, try out, training dllBudaya
PHILLIPS H. COMBS
Pendidikan luar sekolah ialah setiap kegiatan pendidikan yang terorganisir yang diselenggarakan di luar sistem formal, baik tersendiri maupun merupakan belahan dari suatu kegiatan yang luas, yang dimaksudkan untuk menunjukkan layanan kepada sasaran didik tertentu dalam rangka mencapai tujuan-tujuan belajar.
Fungsi Pendidikan Luar Sekolah

Pendidikan luar sekolah mempunyai fungsi dalam kaitan dengan kegiatan pendidikan sekolah, kaitan dengan dunia kerja dan kehidupan. Dalam kaitan dengan pendidikan sekolah, fungsi PLS (pendidikan luar sekolah) ialah sebagai substitusi, komplemen, dan suplemen. Kaitannya dengan dunia kerja, PLS mempunyai fungsi sebagai kegiatan yang menjembatani seseorang masuk ke dunia kerja. Sedangkan dalam kaitan dengan kehidupan, PLS berfungsi sebagai wahana untuk bertahan hidup dan menyebarkan kehidupan seseorang.

1.Fungsi PLS sebagai substitusi pendidikan sekolah
Substitusi atau pengganti mengandung arti bahwa PLS sepenuhnya menggantikan pendidikan sekolah bagi penerima didik yang alasannya ialah banyak sekali alasan tidak bisa menempuh pendidikan sekolah. Materi pelajaran yang diberikan ialah sama dengan yang diberikan di pendidikan persekolahan. Contoh: pendidikan kesetaraan yaitu Paket A setara SD untuk anak usia 7-17 tahun, Paket B setara SLTP bagi anak usia 13-15 tahun, dan Paket C setara SLTA bagi remaja usia SLTA. Setelah peserta  didik menamatkan studinya dan lulus ujian akhir, mereka memperoleh ijazah yang setara SD, SLTP dan SLTA.

2.Fungsi PLS sebagai pelengkap pendidikan sekolah
Pendidikan luar sekolah sebagai pelengkap ialah pendidikan yang materinya melengkapi apa yang diperoleh di dingklik sekolah. Ada beberapa alasan sehingga materi pendidikan persekolahan harus dilengkapi pada PLS. Pertama, alasannya ialah tidak semua hal yang dibutuhkan penerima didik dalam menempuh perkembangan fisik dan psikisnya sanggup dituangkan dalam kurikulum sekolah. Dengan demikian, jalur PLS merupakan wahana paling sempurna untuk mengisi kebutuhan mereka. Kedua, memang ada kegiatan-kegiatan atau pengalaman berguru tertentu yang tidak biasa diajarkan di sekolah. Misalnya olah raga prestasi, berguru bahasa absurd di SD, dan sebagainya. Untuk pemenuhan kebutuhan berguru macam itu PLS merupakan akses yang tepat.   Bentuk-bentuk PLS yang berfungsi sebagai pelengkap pendidikan sekolah sanggup berupa kegiatan yang dilakukan d sekolah, ibarat kegiatan ekstra kurikuler (pramuka, latihan drama, seni suara, PMR) atau kegiatan yang dilakukan di luar sekolah. Kegiatan terakhir ini dilakukan oleh lembaga-lembaga PLS yang diselenggarakan masyarakat dalam bentuk kursus, kelompok berguru dan sebagainya.

3.Fungsi PLS sebagai suplemen pendidikan sekolah
Pendidikan luar sekolah sebagai suplemen berarti kegiatan pendidikan yang materinya menunjukkan tambahan terhadap materi yang dipelajari di sekolah. Sasaran populasi PLS sebagai suplemen ialah anak-anak, remaja, cowok atau orang dewasa, yang telah menuntaskan jenjang pendidikan sekolah tertentu (SD hingga PT). Mengapa mereka membutuhkan pengetahuan, keterampilan dan sikap-sikap tertentu sebagai tambahan pendidikan yang tidak diperoleh di sekolah? Pertama, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berlangsung sangat cepat,sehingga kurikulum sekolah sering ketinggalan. Oleh alasannya ialah itu, lulusan pendidikan sekolah perlu menyesuaikan pengetahuan dan keterampilannya dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang. Hal itu sanggup ditempuh  dengan melakukannya melalui PLS. Kedua, pada umumnya lulusan pendidikan sekolah belum sepenuhnya siap terjun ke dunia kerja. Oleh alasannya ialah itu, lulusan tersebut perlu dibekali dengan

pengetahuan dan keterampilan yang diminta oleh dunia kerja melalui PLS. Ketiga, proses berguru itu sendiri berlangsung seumur hidup. Walaupun telah menamatkan pendidikan sekolah hingga jenjang tertinggi, seseorang masih perlu berguru untuk tetap menyelaraskan hidupnya dengan perkembangan dan tuntutan lingkungannya.

4.Fungsi PLS sebagai jembatan memasuki dunia kerja
Pendidikan luar sekolah berfungsi sebagai suplemen bagi lulusan pendidikan sekolah untuk memasuki dunia kerja. Lepas kaitannya dengan pendidikan sekolah, PLS berfungsi sebagai jembatan bagi seseorang memasuki dunia kerja. Apakah orang tersebut mempunyai iazah pendidikan sekolah atau tidak. Seseorang yang telah menuntaskan pendidikan keaksaraannya di jalur PLS dan ia belum mempunyai pekerjaan, beliau memerlukan jenis pendidikan luar sekolah yang bisa membawa ke dunia pekerjaan.

5.Fungsi PLS sebagai wahana untuk bertahan hidup dan mengembangkan  kehidupan
Bertahan hidup (survival) harus melalui pembelajaran. Tidaklah mungkin seseorang bisa mempertahankan hidupnya tanpa berguru mempertahankan hidup. Demikian pula untuk menyebarkan mutu kehidupannya,seseorang harus melaksanakan proses pembelajaran. Belajar sepanjang hayat merupakan wujud pertahanan hidup dan pengembangan kehidupan. Pendidikan luar sekolah merupakan belahan dari sistem pendidikan dan berguru sepanjang hayat yang amat strategis untuk pengembangan kehidupan seseorang. Dapat dikatakan bahwa pendidikan ialah kehidupan itu sendiri.

Lihat juga : Pendidikan Nasional
 
Pendidikan Formal, Non Formal dan Informal

1. Pedidikan formal

Membahas problem sekolah sebagai forum pendidikan formal perlu diketahui, dikatakan formal alasannya ialah diadakan disekolah / daerah tertentu, teratur sistematis, mempunyai jenjang dan kurun waktu tertentu, serta berlangsung mulai dari TK hingga PT, menurut hukum resmi yang telah ditentukan.

Pada umumnya forum formal ialah daerah yang paling memungkinkan seseorangmeningkatkan pengetahuan, dan paling gampang untuk membina generasi muda yang dilaksanakan oleh pemerintah dan masyarakat.

Sekolah ialah forum dengan organisasi yang tersusun rapih dan segala aktifitasnya direncanakan dengan sengaja yang disebut kurikulum hal ini bertujuan semoga membantu lingkungan keluarga untuk mendidik dan mengajar, memperbaiki dan memperdalam/memperluas, tingkah laris anak/peserta didik yang dibawa dari keluarga serta membantu pengembangan bakat.

Mengembangkan kepribadian penerima didik lewat kurukulum semoga :
1.Peserta didik sanggup bergaul dengan guru, karyawan, dengan temannya sendiri dan masyarakat sekitar.
2.Peserta didik berguru taat kepada peraturan/disiplin.
3.Mempersiapkan penerima didik terjun dimasyarakat menurut norma-norma yang berlaku.
Tujuan pengadaan forum pendidikan formal, ialah :
  • Tempat sumber ilmu pengetahuan
  • Tempat untuk menyebarkan bangsa
  • Tempat untuk menguatkan masyarakat bahwa pendidikan itu penting guna bekal kehidupan di masyarakat sehingga siap pakai.
2.Pendidikan non formal
Lembaga pendidikan non formal atau Pendidikan Luar Sekolah (PLS) ialah semua bentuk pendidikan yang diselenggarakan dengan sengaja, tertib dan berencana, diluar kegiatan proses persekolahan. Komponen yang diharapkan harus diadaptasi dengan keadaan anak/peserta didik semoga memperoleh hasil yang memuaskan, antara lain:

a.Guru atau tenaga pengajar atau pembimbing atau tutor
b.Fasilitas
c.Cara memberikan atau metode Waktu yang dipergunakan

Bidang pendidikan non-formal meliputi:
a.Pendidikan masyarakat
b. Keolahragaan
c. Pembinaan generasi muda

3.Pendidikan in formal
Pendidikan informal ini terutama berlangsung ditengah keluarga. Namun mungkin juga berlangsung di lingkungan sekitar keluarga tertentu, perusahaan, pasar, terminal dll yang berlangsung setiap hari tanpa ada batas waktu.
Kegiatan pendidikan ini tanpa suatu organisasi yang ketat tanpa daya aktivitas waktu (tak terbatas) dan tanpa adanya evaluasi. Adapun alasannya diatas pendidikan in formal ini tetap menunjukkan efek berpengaruh terhadap pembentukan pribadi seseorang/peserta didik.

Pendidikan ini sanggup berlangsung diluar sekolah, contohnya didalam keluarga atau masyarakat, tetapi jg sanggup pada ketika didalam suasana pendidikan formal/sekolah, contohnya saja waktu istirahat sekolah, waktu jajan dikantin atau pada waktu ketika santunan pelajaran wacana keadaan perilaku guru mengajar, atau ketika guru menunjukkan tindakan tertentu kepada anak.
Pendidikan informal ini mempunyai tujuan tertentu, khususnya untuk lingkungan keluarga / rumah tangga, lingkungan desa, lingkungan adat.

Lihat juga : Hari anak Nasional
 
Kesimpulan
Pendidikan sekolah ialah pendidikan formal, dikatakan formal alasannya ialah diadakan disekolah / daerah tertentu, teratur sistematis, mempunyai jenjang dan kurun waktu tertentu.

Lembaga pendidikan non formal atau pendidikan luar sekolah (PLS) ialah semua bentuk pendidikan yang diselenggarakan dengan sengaja, tertib dan berencana, diluar kegiatan proses persekolahan.

Pendidikan informal ini terutama berlangsung ditengah keluarga. Namun mungkin juga berlangsung di lingkungan sekitar keluarga tertentu, perusahaan, pasar, terminal dll yang berlangsung setiap hari tanpa ada batas waktu. Pendidikan ini berlaku tanpa ada forum yang resmi atau organisasi tertentu.

Sementara itu Pendidikan luar sekolah ialah pendidkan yang teratur diluar kegiatan sekolah.
Adapun fungsi pendidikan luar sekolah antara lain :
Fungsi PLS sebagai substitusi pendidikan sekolah
Fungsi PLS sebagai pelengkap pendidikan sekolah
Fungsi PLS sebagai suplemen pendidikan sekolah
Fungsi PLS sebagai jembatan memasuki dunia kerja
Fungsi PLS sebagai wahana untuk bertahan hidup dan mengembangkan  kehidupan

Saran
Pemerintah harus menimbulkan pendidikan Luar sekolah sebagi jalur pendidikan yang bisa memenuhi kebutuhan pendidikan masyarakat. Jadikan pendidikan luar sekolah tidak hanya sebatas pelengkap saja tetapi juga merupakan jalur alternatif dalam pencapaian tujuan pendidikan di Indonesia.

Demikian sekelumit wacana Pendidikan Luar Sekolah semoga bermanfaat


DAFTAR PUSTAKA

Purwanto, Ngalim. 1985. Ilmu Pendidikan. Bandung, CV. Remaja Karya.
Faisal Sanapiah, 1981, Pendidikan Luar Sekolah . Surabaya: CV. Usaha Nasional.
Joesoef Soelaiman, 2004, Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Karakteristik pendidikan luar sekolah
Related Posts